Aku dulu berharap menjadi pacarnya kak Gusto. Namun harapan itu telah sirna sudah setelah aku bermimpi dan aku mengetahui kenyataan yang ada didepan mataku, bahwa aku bukan pacarnya kak Gusto. Aku belajar untuk melupakan kak Gusto dan kembali pada diriku yang dulu dimana aku belum mencintai kak Gusto.
Memasuki awal bulan baru
"Ay September!" bulan yang penuh keanehan. Ada teman kelasku yang katanya suka aku. Vaila yang merupakan teman akrab dari cowok itu menulis di papan tulis GREVO CHRISTSON LOVE AVENGELIA SHARON. Sekelaspun tertawa "Cieee.."
Yah, Grevo Christson yang sering dipanggil dengan Gre adalah cowok yang katanya suka padaku. Namun aku tak tau prasaannya yang sbenarnya. Vaila mendatangi aku. "Aven nomer HPmu brapa? Gre minta nomermu."."Ah sudahlah jangan garai aku Vaila" ucapku. Vaila mendesak aku tuk memberikan nomer HP / ID Line. Namun tetap takku berikan. Carrisa pun tertawa. Di dalam kelas teman teman menggodaiku dan Gre. "Ay September!" Aku mengeluh dalam hati.
Besok harinya, hari Rabu, jam terakhir dipakai untuk latihan nyanyi. 3hari lagi sekolah mengadakan misa syukur. Namun aku tak ikut menyanyi. Aku sedang sibuk mengajari Carrisa akuntansi. Gre maju ke depan dan duduk disamping guru kewirausahaan, bercakap - cakap. Saat aku sedang asyik mengajar, aku mendengar Gre menyebut namaku dan guru itu tertawa. Akupun terkejut. Entahlah apa yang sedang dibicarakan.
Pulang sekolah aku membuka wi-fi di HPku, aku bertanya pada Gre di line "Apa yang kamu bicarakan tadi? Mengapa kau sebut namaku? Maaf jika aku bertanya. Karna aku adalah orang yang kepoan". Namun Gre tidak membaca pesan itu. 1minggu tak ada balasan dari Gre "Yah, abaikan kejadian hari itu Aven! Jangan kepo aja!" kataku dalam hati. Lalu aku buka lineku, Gre hilang dari friendlist ku. Namun ku tak peduli.
Besoknya, ketika aku pulang sekolah aku segera mencari guru kewarganegaraan. Aku ingin bertanya "besok presentasi atau ulangan?". Aku pergi ke ruang guru. Disana ada Gre dan temannya. "Aven?!" Gre memanggilku. "Yah? Ada apa?". Gre tidak membalas, hanya tersenyum dan bercakap - cakap dengan temannya. "Huh? Ada apa sih? Cuek ajalah.." ucapku dalam hati.
Tanggal 25 telah tiba. Hooray! Adikku Neiva ulang tahun #Happy_Birthday_Neiva! besoknya ibuku ulang tahun. #Happy_Birthday_my_Mom! "Wah.. Wah.. Hadiah ganda harus ku siapkan" pikirku. Aku pun segera menyiapkan dan memberikannya. Kami sekeluarga berencana merayakan tanggal 29.
Tanggal 27 Gre memberikan aku surat. Isi surat itu "Aven boleh minta nomer HPmu. Dari: Gre." Aku tertawa kecil "Vaila mulai lagi menggarai aku. Mana mungkin tulisan Gre sebagus ini". Bel pulang sekolah pun berbunyi "Kring.. Kring.." Aku mendatangi Vaila. "Va, ini tulisanmukah?" "Tidak itu tulisannya Gre. Tulisanku seperti ini" kata Vaila sambil menunjukkan tulisannya. "Ay! Ok. Thanks" setelah itu aku nenuju ke mobil antar jemput, membuka kertas itu dan berpikir "Benarkah ini tulisannya? Mengapa dia meminta nomerku? Akukan sudah tak sekelompok lagi dengannya? Jadi tak mungkin kalau tanya tugas. Jadi?" Aku menjadi kepo dan bingung.
"Ay September!" bulan yang penuh keanehan. Ada teman kelasku yang katanya suka aku. Vaila yang merupakan teman akrab dari cowok itu menulis di papan tulis GREVO CHRISTSON LOVE AVENGELIA SHARON. Sekelaspun tertawa "Cieee.."
Yah, Grevo Christson yang sering dipanggil dengan Gre adalah cowok yang katanya suka padaku. Namun aku tak tau prasaannya yang sbenarnya. Vaila mendatangi aku. "Aven nomer HPmu brapa? Gre minta nomermu."."Ah sudahlah jangan garai aku Vaila" ucapku. Vaila mendesak aku tuk memberikan nomer HP / ID Line. Namun tetap takku berikan. Carrisa pun tertawa. Di dalam kelas teman teman menggodaiku dan Gre. "Ay September!" Aku mengeluh dalam hati.
Besok harinya, hari Rabu, jam terakhir dipakai untuk latihan nyanyi. 3hari lagi sekolah mengadakan misa syukur. Namun aku tak ikut menyanyi. Aku sedang sibuk mengajari Carrisa akuntansi. Gre maju ke depan dan duduk disamping guru kewirausahaan, bercakap - cakap. Saat aku sedang asyik mengajar, aku mendengar Gre menyebut namaku dan guru itu tertawa. Akupun terkejut. Entahlah apa yang sedang dibicarakan.
Pulang sekolah aku membuka wi-fi di HPku, aku bertanya pada Gre di line "Apa yang kamu bicarakan tadi? Mengapa kau sebut namaku? Maaf jika aku bertanya. Karna aku adalah orang yang kepoan". Namun Gre tidak membaca pesan itu. 1minggu tak ada balasan dari Gre "Yah, abaikan kejadian hari itu Aven! Jangan kepo aja!" kataku dalam hati. Lalu aku buka lineku, Gre hilang dari friendlist ku. Namun ku tak peduli.
Besoknya, ketika aku pulang sekolah aku segera mencari guru kewarganegaraan. Aku ingin bertanya "besok presentasi atau ulangan?". Aku pergi ke ruang guru. Disana ada Gre dan temannya. "Aven?!" Gre memanggilku. "Yah? Ada apa?". Gre tidak membalas, hanya tersenyum dan bercakap - cakap dengan temannya. "Huh? Ada apa sih? Cuek ajalah.." ucapku dalam hati.
Tanggal 25 telah tiba. Hooray! Adikku Neiva ulang tahun #Happy_Birthday_Neiva! besoknya ibuku ulang tahun. #Happy_Birthday_my_Mom! "Wah.. Wah.. Hadiah ganda harus ku siapkan" pikirku. Aku pun segera menyiapkan dan memberikannya. Kami sekeluarga berencana merayakan tanggal 29.
Tanggal 27 Gre memberikan aku surat. Isi surat itu "Aven boleh minta nomer HPmu. Dari: Gre." Aku tertawa kecil "Vaila mulai lagi menggarai aku. Mana mungkin tulisan Gre sebagus ini". Bel pulang sekolah pun berbunyi "Kring.. Kring.." Aku mendatangi Vaila. "Va, ini tulisanmukah?" "Tidak itu tulisannya Gre. Tulisanku seperti ini" kata Vaila sambil menunjukkan tulisannya. "Ay! Ok. Thanks" setelah itu aku nenuju ke mobil antar jemput, membuka kertas itu dan berpikir "Benarkah ini tulisannya? Mengapa dia meminta nomerku? Akukan sudah tak sekelompok lagi dengannya? Jadi tak mungkin kalau tanya tugas. Jadi?" Aku menjadi kepo dan bingung.
Tanggal 29 telah tiba #time_vo_party! sehabis beribadah kami makan di luar untuk merayakan ulang tahun Neiva dan ibuku. Setelah itu, kami pulang ke rumah. Aku ingin belajar untuk UAS besok! "Ay bendito! Aku mulai memikirkan hal itu! Lupakan masalah surat dan perkataan Vaila, Aven! Smua palsu! Ok jika memang benar Gre suka padamu, ia akan berterus terang padamu, Aven. Jadi lupakan hal itu!" ucapku dalam hati. Aku pun mulai belajar kembali. Besoknya aku bertanya sambil menunjukkan surat itu pada Gre "Kamu minta nomer HPku?". Gre tak menjawab. Ia segera mengambil kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Ia duduk kembali, menoleh ke arahku dan berkata "Tidak". Untunglah! Karena sudah 2 hari aku tak fokus belajar memikirkan hal itu. Sekarang, aku bisa fokus belajar lagi. Namun aku menyesal ketika melihat UTS Matematika ku. "Hëuz!" teriakku kesal setelah aku melihat nilai Matematikaku. "Coba aku tak pikir Gre waktu itu! Pasti nilaiku tak sperti ini!" kataku dalam hati menyesal. "Ta.. Tapi.., Mengapa saat aku memikirkan Gre, aku mengingat cowok berkelainan ( autis ) yang ku temui saat itu? Wajahnya.. Tingginya.. Apa mungkin?? Ah jangan yang berpikir bukan - bukan! " ucapku. Aku masih ingat kejadian waktu itu.
Saat aku masih SMP kelas 2 ayah mengajak aku, ibu dan saudara - saudaraku ke Surabaya, Indonesia. "Desember?! Hooray.." teriakku dengan senang.
Flashback
Hari yang ku nanti telah tiba, dimana kami sekeluarga pergi ke Indonesia . Aku loncat dari tempat tidurku dan segera bersiap sudah. Kami pergi ke Bandara dan sampailah kami ke Indonesia. Kami menikmati makanan tradisional Indonesia di sebuah depot kecil. "Yummy!" kataku setelah selesai makan. Ayahku tersenyum melihat aku, Yevi, Neiva senang sekali.Setelah makan, kami ke Carrefour. Aku, Ibu, dan Neiva pergi ke tempat buah, sedangkan ayah, kak Zephin, Kak Haundstone pergi melihat barang yang hendak dibeli. Neiva merayu ibuku yang sedang memihat buah apel tuk menemani dia. Ibuku menyuruh aku menemani adikku, Neiva. Aku dan Neiva pergi mencari snacknya di Carrefour. Setelah dapat kami kembali ke tempat buah apel. Di tengah perjalanan, tiba - tiba ada yang memukul pantatku. Lalu aku melihat dan mencari orang itu. Aku melihat ada cowok seumuranku yang tertawa dan cowok itu kelainan. "Ok! Untung kamu kelainan. Jika tidak, akan kutampar kau!" kataku kesal dalam hati. Neiva berketip matanya dan bertanya padaku "Ada apa?". Aku tidak memberi tau hal itu padanya. "Tidak apa - apa" kataku sambil tersenyum pada adik kecilku. Sampailah kami ketempat buah. Ayah, dan kakak ada disana juga. Kami menuju kasir. Setelah selesai membayar, kami pergi ke tempat lain.
Besoknya, kami sekeluarga ke Tunjungan Plaza. "Ay, bendito! kau lagi?" tanyaku dalam hati saat aku melihat cowok yang bertemu denganku di Carrefour. Aku berjalan sambil berpura - pura tak melihatnya. Cowok itu melihat, mengingat dan tersenyum padaku. Cowok itu mau memukulku, aku menghindarinya sehingga cowok itu memukul seorang ibu. Lalu, ibu itu marah pada cowok yang berkelainan itu. Aku berpura - pura tak pernah melihat kejadian itu. Setelah kami selesai berlibur di Indonesia, kami pulang ke Paris. Entah mengapa bayangan cowok berkelainan itu tak bisa ku hilangkan. Sesampai di Paris, aku berkata pada Mayralyne, adik kelasku. Mayralyne tertawa dan berkata "Ahh, jodohmu kak!". "What?! Hëuz! Jangan berkata yang bukan bukan!' kataku pada Mayralyne.
Aku bercerita pada Violyne tentang Gre dan cowok berkelainan yang dulu sempat ku cerita padanya. Violyne terkejut. Lalu aku konsen belajar.
Besoknya saat aku UTS, aku melihat meja ujianku. "Avengelia Sharon love Grevo Christson. What?! Ay, dasar! Teman yang menyebalkan sekali yang menulis tulisan ini!" kataku dalam hati. Aku menghapus tulisan itu. Entah siapa yang menulisnya. Yang pasti cewek, karena dia bisa meniru hampir mirip dengan tulisan tanganku. Setelah selesai, kami sekelas melanjutkan pelajaran jam terakhir, Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia memberi tugas pada kami tuk membuat puisi dengan tema bebas. Aku membuat puisi dengan tema cinta. Isi puisi itu sperti berikut:
Cinta
Cinta
Banyak hari
yang kulalui
Tak
kusadari bahwa kini..
Aku telah
mencintaimu
dengan
sepenuh hatiku
Ku ingat
waktu itu..,
ku bertemu
denganmu,
wajahmu,
senyummu
telah
memukauku
kini
bayang-bayangmu
ada di
pikiranku,
Namamu
telah terukir di hatiku.
Berharap
engkau jadi milikku.
Namun harapan itu,
telah sirna sudah.
saat ku tau faktanya
bahwa kau bukan milikku
- Avengelia
Sharon, Spc -
Sebenarnya puisi itu mengungkapkan rasa cintaku kepada kak Gusto. Tapi tak ada yang tau tentang hal itu, selain Violyne. Lalu aku mengumpulkan puisi itu. #hehehe
Besoknya saat aku UTS, aku melihat tulisan sama lagi. "Ay!" teriakku mengeluh dalam hati. Aku menghapusnya tulisan itu lagi. Hari terakhir aku menghadapi UTS, aku tidak melihat tulisan itu lagi. Untunglah.
"Kring.. Kring.." bel tanda istirahatpun berbunyi.
Setelah aku ke toilet, aku melihat anak (cowok) balita duduk dikelasnya temanku, kelas XII IPA. Aku tidak jadi ke kelas, aku bermain dengan anak balita itu. Anak balita itu memegang lubang - lubang jendela dan melihat ke dalam kelas. lalu temanku mengeluarkan tangannya yang memegang makanan dan menawarkan ke anak balita itu. Anak balita itu terkejut dan hampir jatuh, dan aku segera memegangnya. Aku menggendong anak itu. "Manis sekali kamu sayang.." kataku. Anak itu melihat aku dengan matanya yang masih polos.
Teman - teman ku ( cowok ) keluar dari kelasnya dan berkata "Anakmu ya Aven? Anakmu dengan Alvon nih??". Aku terkejut "What?!". Mreka tertawa melihat reaksiku. "Eh bentar lagi "Ayah Alvon akan datang ke Indonesia lo" kata mreka pada anak balita itu. "Ay, bendito! Mengapa smua orang menggodaiku?" kataku mengeluh di dalam hati.
Mendengar hal yang diucapkan teman - temanku, aku mengirim sms ke Alvon tentang hal itu. Apa yang dikatakan teman- temanku adalah benar. Ayah Alvon mempunyai sebuah restaurant Italia yang terkenal di Paris, "Tesoro d'Italia". Ayahnya ingin mendirikan restaurant itu di Surabaya, Indonesia, dia akan kuliah di Universitas Petra tuk beberapa tahun, lalu kembali ke Paris. Ia masuk jurusan arsitek, sedangkan aku masuk jurusan akuntansi.
Aku tak sabar bertemu kembali dengannya.
Tiba saatnya masuk kelas. Aku duduk sendiri, karena Carrisa mengikuti lomba Taekwondo di ISSTS #Fighting_Carrisa.
Teman - teman menggodaiku. Ellyse bernyanyi "Aven sedih duduk sendiri. Menunggu Carrisa selesai lomba..". Aku menanggapinya "Ahh sudahlah Ellyse". Teman SDku yang berbakat dalam bidang kesenian, Carlos juga menggodaiku. Lalu aku berkata pada Carlos "Ahh sudahlah jangan garai aku.Sudah memamerkan hal yang tak penting, menggodai orang pula! Jangan pakai celana yang sexy, mengapa?!". Tadi celana dalam Carlos kelihatan saat ia bercakap - cakap dengan Ellyse #hahaha.._memalukan(-_-")/
Carlos tetap menggodaiku. "Sudahlah Los, jangan kau membuatku menjadi gila!" kataku. Ellyse dan teman - temanku di sekitarku tertawa, mreka berkata "Aven ngaku nih.., kalau suka pada Carlos. Ciee..". Padahal maksudku berkata begitu adalah supaya Carlos berhenti menggodai aku, tapi ternyata mreka salah paham.
Yah aku paham mengapa teman - teman menggodaiku, karena aku cuma berinteraksi dengan Carrisa di kelas dan sedikit menutup diri pada yang teman - teman yang lain. Sebenarnya aku sedikit trauma berteman dengan orang yang sifatnya sperti wanita 100% ( Carrisa kan sifatnya sperti cowok sedikit ). Aku dulu punya teman namanya Maria Widjajanti. Dia hanya memanfaatkan aku. Hanya datang padaku waktu ada perlunya, sperti bertanya tugas, minta tolong buatkan akun facebook, dan sbagainya. Teman semacam apa kamu, hanya memanfaatkan arti persahabatan dan memfitnahku di depan teman SDku? Aku marah kepadanya. Tapi, sudahlah. Aku tak akan berteman dengan orang sperti kamu! Aku akan mencari orang sperti Violyne Demnest dan Carrisa, yang tidak akan memanfaatkan arti persahabatan. Besoknya Carrisa memberitahuku bahwa iya menang 2 kejuaraan sekaligus. #Wow_Congrats Carrisa!
-- bersambung --
"Kring.. Kring.." bel tanda istirahatpun berbunyi.
Setelah aku ke toilet, aku melihat anak (cowok) balita duduk dikelasnya temanku, kelas XII IPA. Aku tidak jadi ke kelas, aku bermain dengan anak balita itu. Anak balita itu memegang lubang - lubang jendela dan melihat ke dalam kelas. lalu temanku mengeluarkan tangannya yang memegang makanan dan menawarkan ke anak balita itu. Anak balita itu terkejut dan hampir jatuh, dan aku segera memegangnya. Aku menggendong anak itu. "Manis sekali kamu sayang.." kataku. Anak itu melihat aku dengan matanya yang masih polos.
Teman - teman ku ( cowok ) keluar dari kelasnya dan berkata "Anakmu ya Aven? Anakmu dengan Alvon nih??". Aku terkejut "What?!". Mreka tertawa melihat reaksiku. "Eh bentar lagi "Ayah Alvon akan datang ke Indonesia lo" kata mreka pada anak balita itu. "Ay, bendito! Mengapa smua orang menggodaiku?" kataku mengeluh di dalam hati.
Mendengar hal yang diucapkan teman - temanku, aku mengirim sms ke Alvon tentang hal itu. Apa yang dikatakan teman- temanku adalah benar. Ayah Alvon mempunyai sebuah restaurant Italia yang terkenal di Paris, "Tesoro d'Italia". Ayahnya ingin mendirikan restaurant itu di Surabaya, Indonesia, dia akan kuliah di Universitas Petra tuk beberapa tahun, lalu kembali ke Paris. Ia masuk jurusan arsitek, sedangkan aku masuk jurusan akuntansi.
Aku tak sabar bertemu kembali dengannya.
Tiba saatnya masuk kelas. Aku duduk sendiri, karena Carrisa mengikuti lomba Taekwondo di ISSTS #Fighting_Carrisa.
Teman - teman menggodaiku. Ellyse bernyanyi "Aven sedih duduk sendiri. Menunggu Carrisa selesai lomba..". Aku menanggapinya "Ahh sudahlah Ellyse". Teman SDku yang berbakat dalam bidang kesenian, Carlos juga menggodaiku. Lalu aku berkata pada Carlos "Ahh sudahlah jangan garai aku.Sudah memamerkan hal yang tak penting, menggodai orang pula! Jangan pakai celana yang sexy, mengapa?!". Tadi celana dalam Carlos kelihatan saat ia bercakap - cakap dengan Ellyse #hahaha.._memalukan(-_-")/
Carlos tetap menggodaiku. "Sudahlah Los, jangan kau membuatku menjadi gila!" kataku. Ellyse dan teman - temanku di sekitarku tertawa, mreka berkata "Aven ngaku nih.., kalau suka pada Carlos. Ciee..". Padahal maksudku berkata begitu adalah supaya Carlos berhenti menggodai aku, tapi ternyata mreka salah paham.
Yah aku paham mengapa teman - teman menggodaiku, karena aku cuma berinteraksi dengan Carrisa di kelas dan sedikit menutup diri pada yang teman - teman yang lain. Sebenarnya aku sedikit trauma berteman dengan orang yang sifatnya sperti wanita 100% ( Carrisa kan sifatnya sperti cowok sedikit ). Aku dulu punya teman namanya Maria Widjajanti. Dia hanya memanfaatkan aku. Hanya datang padaku waktu ada perlunya, sperti bertanya tugas, minta tolong buatkan akun facebook, dan sbagainya. Teman semacam apa kamu, hanya memanfaatkan arti persahabatan dan memfitnahku di depan teman SDku? Aku marah kepadanya. Tapi, sudahlah. Aku tak akan berteman dengan orang sperti kamu! Aku akan mencari orang sperti Violyne Demnest dan Carrisa, yang tidak akan memanfaatkan arti persahabatan. Besoknya Carrisa memberitahuku bahwa iya menang 2 kejuaraan sekaligus. #Wow_Congrats Carrisa!
-- bersambung --
No comments:
Post a Comment